Akademika.id, Manado – Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Samrat 2020 dalam rangka pengamanan Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang dilaksanakan serentak se-Indonesia selama 15 hari sejak 21 Desember 2020, berakhir pada 4 Januari 2021.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, secara umum pelaksanaan Operasi Lilin Samrat 2020 di wilayah hukum Polda Sulut berjalan dengan baik.
“Penjagaan ekstra ketat dilakukan petugas di seluruh gereja maupun lokasi-lokasi strategis lainnya saat perayaan Nataru. Sehingga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah Sulawesi Utara sampai saat ini tetap aman dan kondusif,” ujarnya di Mapolda Sulut, Selasa pagi (5/1/2021) pagi.
Abast mengatakan, berdasarkan data diperoleh dari Satgas Opsda, di bidang lalu lintas petugas lebih mengutamakan sanksi teguran kepada para pelanggar dari pada tilang. Terjadi penurunan tilang secara drastis pada Operasi Lilin Samrat 2020 dibanding dengan tahun 2019. Yaitu dari 797 menjadi 15, turun sebanyak 782 kasus atau 98,11 persen.
“Penurunan tilang tersebut karena Operasi Lilin Samrat merupakan operasi kemanusiaan, jadi lebih mengedepankan teguran bersifat pembinaan secara humanis,” jelasnya.
Selanjutnya di bidang kamtibmas, angka kejahatan juga mengalami penurunan dibandingkan dengan Operasi Lilin Samrat 2019. Yakni, dari 257 menjadi 147, turun sebanyak 110 kasus atau 42,8 persen.
Sedangkan dalam hal upaya pencegahan penyebaran Covid-19 selama pelaksanaan Operasi Lilin Samrat 2020, petugas menegur 6.600 pelanggar protokol kesehatan.
Abast menambahkan, juga dilakukan patroli pencegahan Covid-19 di tempat-tempat keramaian. Patroli dilakukan sebanyak 1.500 kali, kemudian sosialisasi protokol kesehatan 2.730 kali, pembagian masker 7.200 kali.
“Pemberian bantuan sosial 1.720 paket, serta pemasangan sticker Ayo Pakai Masker 2.500 kali,” rincinya.
Abast juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan Operasi Lilin Samrat 2020. (ika)