Akademika.id, Manado – Balai Arkeologi Provinsi Sulut menggelar kegiatan evaluasi hasil penelitian arkeologi tahun 2020 bertempat di Hotel Quality Manado, Rabu (3/3/2021).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Pusat Penelitian (Kapuslit) Arkeologi Nasional Kemendikbud Drs I Made Griya MSi secara virtual dari Jakarta, disaksikan langsung oleh Kepala Balai Arkeologi Sulut Wuri Handoko SS MSi.
Kegiatan ini turut dihadiri Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut Patricia Mawitjere dan sejumlah kepala UPT Kemendikbud di Sulut lainnya, para kepala dinas pemerintah kabupaten/kota se-Sulut yang membidangi kebudayaan. Juga hadir sejumlah stakeholders kebudayaan yang ada di Sulut, termasuk para akademisi maupun para pegiat kebudayaan lainnya.
I Made Griya mendorong peningkatan kegiatan penelitian dengan tetap mengedepankan penerapan protokol Covid-19 di masa pandemi. Di mana, hasil-hasil riset juga harus diperjuangkan sebagai hak paten atau hak kekayaan intelektual, ini akan semakin mendorong kegiatan penelitian menjadi lebih maju dan berkembang.
“Ke depan, diharapkan juga hasil riset tersebut dapat menjadi bahan rekomendasi kebijakan bagi para pemangku kepentingan di daerah-daerah untuk memajukan pembangunan kebudayaan bagi daerah,” ujarnya.
Kepala Balai Arkeologi Sulut Wuri Handoko SS MSi memaparkan sejumlah kegiatan yang dilakukan di sepanjang tahun 2020 maupun program di tahun 2021.
Wuri mengatakan, pihaknya juga terus memasyarakatkan hasil-hasil riset penelitiannya melalui program “Rumah Peradaban”. Rumah Peradaban merupakan jembatan penghubung masyarakat dengan lembaga riset agar mudah mengakses berbagai informasi kesejarahan serta kearifan budaya leluhur bangsa Indonesia di masa lampau.
“Program rumah peradaban selalu memperbaharui diri dengan membuat terobosan atau inovasi dalam penyampaian informasi hasil-hasil penelitian arkeologi. Salah satunya adalah menyajikan destinasi pendidikan secara virtual,” kata Wuri.
Sebelum para peneliti memaparkan hasil penelitian mereka, budayawan Drs Alex Ulaen DEA memamparkan tentang seluk beluk penelitian kebudayaan dengan mengacu pada sejumlah referensi. Ulaen juga menyampaikan terkait berbagai persoalan klasik dalam penelitian kebudayaan. (ika)