• Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Akademika,id
  • Home
  • Sulut
  • Politika
  • Nusantara
  • Humaniora
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Kampus
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulut
  • Politika
  • Nusantara
  • Humaniora
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Kampus
  • Opini
No Result
View All Result
Akademika.id
No Result
View All Result

Dialog PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Membahas Moderasi Beragama

Admin by Admin
22 Maret 2021
Home Berita Utama
Share on FacebookShare on Twitter

Akademika.id, Gorontalo – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Jajakan Gorontalo menggelar Dialog Moderasi Beragama untuk Menangkal Radikalisme dan Menumbuhkembangkan Toleransi Beragama, Sabtu (20/3/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan secara zoom meeting dipandu Kartika F Budiman/Pengurus PMKRI Gorontalo dengan peserta perwakilan ormas kemahasiswaan berbasis keagamaan seperti GMKI, HMI, PMII, IMM, KMHDI dan PMKRI.

Kegiatan ini dibuka oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Dr H Syafrudin Baderung.

Ketua Tim Kerja Dialog Refalsy JB Melo melaporkan, tujuan pelaksanaan kegiatan itu adalah untuk menumbuhkembangkan rasa toleransi terhadap keberagaman beragama, mendukung program Pemerintah dalam pencegahan paham radikalisme.

“Dan menjalin silaturahmi antar organisasi kemahasiswaan melalui konsep pluralisme,” ujarnya.

Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Stevan A Lintang berharap, melalui kegiatan yang dilaksanakan itu akan terbangun kesadaran dan komitmen yang kuat dari para peserta (ormas berbasis keagamaan dan kebangsaan) untuk proaktif menumbuhkembangkan pemahaman dan praktek keagamaan yang moderat. Juga toleran dalam rangka terwujudnya integrasi bangsa di tengah kemajemukan sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Baderung mengungkapkan, moderasi beragama menjadi jargon nasional dalam penguatan cinta kebangsaan terhadap NKRI, dan termasuk dalam salah satu RPJMD oleh Pemerintahan Jokowi.

“Kemenag selalu berupaya mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada seluruh sendi umat beragama tentang pentingnya moderasi beragama,” ujar Baderung ketika memberikan materi pada kegiatan tersebut.

Dia menegaskan, tidak ada agama yang disebarkan di nusantara ini dengan menggunakan kekerasan. Islam dalam sejarahnya disebarkan oleh ulama dan pedagang, sedangkan Kristen disebarkan oleh misionaris kaum Eropa

“Agama selalu menggunakan budaya atau tradisi untuk berkembang dan saling menguatkan. Kita adalah bangsa yang terdiri dari ribuan bahasa, tetapi bahasa kita bukan dari salah satu suku di Indonesia. Itu bukti bahwa bangsa ini tidak memilih-milih budaya, yang ada saling menyatukan,” sebutnya.

Dia mengatakan, semua agama moderat, karena semua agama cinta damai.  “Yang tidak moderat adalah pola pikir yang sempit,” ujar Baderung

Ir Alim Niode (Budayawan), dalam pemaparannya mengungkapkan, Gorontalo dulunya hanya berupa bukit-bukit yang tergenang udara, setelah surut jadilah daratan dan di situlah terbentuknya Gorontalo. 17 Linula (kerajaan kecil) sepakat membentuk suatu kerajaan yg disebut dengan Hulonthalo.

Pada tahun 1525, sebutnya, masuklah Islam melalui perkawinan Raja Sultan Amai dengan putri Kerajaan Palasa yang berada di Sulawesi Tengah. Raja Kerajaan Palasa mengharuskan syarat Raja Sultan Amai dan rakyatnya harus masuk Islam.

Semua agama apapun, paling tidak memiliki 5 kandungan yaitu: aspek mistikal, aspek ritual, aspek ideologikal, aspek intelektual dan aspek sosial. Banyak tokoh lintas agama yang bekerja sama dengan Nani Wartabone dalam mengibarkan merah putih dan memerdekakan Gorontalo, bukti moderasi agama sudah ada dalam sejarah Gorontalo.

Samsi Pomalingo MA  menjelaskan, melihat banyaknya konflik sosial dan konflik agama, maka moderasi agama sangat penting. 

“Banyak yang bilang kenapa agama harus dimoderasi? Sebenarnya bukan agamanya yang dimoderasi, melainkan sikap kita terhadap agama yang harus dimoderasi,” tandasnya.

NU dan Muhamadiyah, jelasnya, terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan universal beragama.

“Membangun moderasi agama memang bukan hal yang gampang, tetapi kita harus terus yakini bahwa pentingnya moderasi agama untuk mewujudkan toleransi di negeri ini,” kata Niode.

Pomalingo menegaskan, polemik dan konflik moderasi yang beragama lebih banyak pada kaum milenial, karena gampang mereka terprovokasi apalagi di dalam isu beragama. 

“Aksi kekerasan agama banyak dari kelompok anak muda yang salah belajar agama sejak dini,” tandasnya.

Pembimaskat Kemenag Provinsi Gorontalo Reinne Koraag menjelaskan, moderasi beragama bisa dimulai dengan membuka diri terhadap agama-agama lain.

“Kami yang beragama Katolik, sebutnya, secara jumlah kecil, tetapi kami tidak minoritas, karena keberadaan kita di Gorontalo sangat bergantung dan tidak dibeda-bedakan oleh masyarakat Gorontalo,” ujarnya.

Dia menambahkan, itu bukti bahwa moderasi beragama di Gorontalo sudah ada. (ika)

Tags: PMKRIPMKRI GorontaloPMKRI Manado
Admin

Admin

Next Post
Mantan Striker Arema Malang Gabung Persipura Jayapura

Mantan Striker Arema Malang Gabung Persipura Jayapura

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended.

Akademisi Unsrat Bicara Dampak Omnibus Law ke Partai Penguasa

Akademisi Unsrat Bicara Dampak Omnibus Law ke Partai Penguasa

12 Oktober 2020
Aksi Kemanusiaan P3B Bolsel untuk Warga Terdampak Bencana di Manado

Aksi Kemanusiaan P3B Bolsel untuk Warga Terdampak Bencana di Manado

25 Januari 2021

Trending.

Sosok Almarhum Leo Soputan dalam Kenangan Manajemen Sulut United

Sosok Almarhum Leo Soputan dalam Kenangan Manajemen Sulut United

19 April 2021
BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W, Sulut dan Malut Waspada!

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W, Sulut dan Malut Waspada!

13 April 2021
Leo Soputan Berpulang, Ini Ungkapan Pelatih Kepala Sulut United

Leo Soputan Berpulang, Ini Ungkapan Pelatih Kepala Sulut United

19 April 2021
Fransiskus dan Fineke Pimpin AJI Manado Periode 2021 – 2024

Fransiskus dan Fineke Pimpin AJI Manado Periode 2021 – 2024

26 Maret 2021
Siklon Tropis Surigae Meningkat, Sembilan Provinsi Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan

Siklon Tropis Surigae Meningkat, Sembilan Provinsi Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan

17 April 2021
Akademika.id

Adalah portal berita berdomisili di Manado, Sulawesi Utara, yang terbit perdana pada 1 September 2020. Didirikan oleh para alumni Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano.

Follow Us

Kategori

  • Berita Utama
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Kampus
  • Nusantara
  • Olahraga
  • Opini
  • Politika
  • Sulut

Tag

banjir manado Bawaslu BNPB Brigadir Jenderal TNI (Mar) Donar Philip Rompas Covid-19 Danlantamal VIII Dinas Dikda Sulut Doni Monardo dr Reisa Brotoasmoro dr Steaven Dandel Ellen Joan Kumaat Felly Estelita Runtuwene Felly Runtuwene Grace L Punuh Irjen Pol Panca Putra Jacksen F Tiago Julyeta Paulina Amelia Runtuwene Kapolda Sulut Kapolri Kolonel Pnb Abram Tumanduk Kombes Pol Jules Abraham Abast Komisi IX DPR RI Lanud Sam Ratulangi Manado Minahasa Selatan Olly Dondokambey Persipura Persipura Jayapura Pilkada Pilkada Sulut PMKRI Manado PMKRI Tondano Polda Sulut PP PMKRi Presiden Jokowi Prof Wiku Adisasmito Raditya Jati Ricky Nelson Sulut Sulut United Unika De La Salle Manado Unima Unsrat vaksinasi Vaksin Covid-19

Recent News

Menengok Penerimaan Anggota Baru Perhimpunan Mahasiswa Toraja

Menengok Penerimaan Anggota Baru Perhimpunan Mahasiswa Toraja

22 April 2021
Cara SMAN 1 Wori Siasati Keterbatasaan Jaringan Internet Saat US

Cara SMAN 1 Wori Siasati Keterbatasaan Jaringan Internet Saat US

22 April 2021
  • Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© 2020 - Akademika.id - Host by ManadoWebHost

No Result
View All Result
  • Home
  • Sulut
  • Nusantara
  • Politika
  • Kampus
  • Humaniora
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Opini
  • Tentang Kami

© 2020 - Akademika.id - Host by ManadoWebHost